Contoh cerpen tentang Corona beserta struktur dan unsur intrinsik
Dilarang Mudik
Korona
mulai menyerang negara Indonesia. Korona adalah virus yang menyerang kekebalan
tubuh manusia, virus tersebut berasal dari Wuhan China. Sejak adanya virus Korona pemerintah mengadakan program dilarang mudik, dilakukan pembelajaran
daring bagi siswa sekolah, menutup tempat–tempat rekreasi seperti : mal,
tempat wisata dan lain-lain yang menimbulkan keramaian.
Seluruh
masyarakat Indonesia disuruh untuk mematuhi protokol kesehatan seperti memakai
masker jika keluar rumah, memakai hand sanitizer, tidak boleh berkerumun,
menjaga jarak sekitar 1 sampai setengah meter dengan orang lain.
Irwan
adalah seorang buruh pabrik yang berada di Jakarta ia mendengar berita
tersebut dan merasa panik, ia takut terpapar virus Korona jika ia terus berada
di Jakarta. Kebetulan tetangganya sudah ada yang terkena virus Korona. Ia
segera mengemasi barang–barangnya untuk pulang ke kampung halamannya.
Kebetulan
ia baru saja terkena PHK oleh bosnya karena finansial di perusahaannya menurun
drastis semenjak ada wabah tersebut.
Irwan pun bergegas menuju bandara namun ia dicegat oleh polisi.
" Hey mau ke mana kamu ? " sahut Pak polisi nada bicara tegas
Irwan
pun menoleh ke belakang ia melihat polisi yang berada di belakangnya.
" E... ada Pak polisi, saya mau pulang kampung pak " sahut Irwan memasang
ekspresi panik
" Kamu sudah lihat berita kan, dilarang mudik untuk saat ini " sahut Pak Polisi
" Iya Pak, tapi saya ingin pulang kampung demi menemui keluarga saya yang lagi
sakit Pak " sahut Irwan
" Banyak alasan kamu, kalau dilarang ya dilarang " sahut Pak Polisi
" Kalau kamu tetap memaksa mari ikut saya melakukan tes Rapid " sahut Pak Polisi
" Emm... siap Pak " sahut Irwan
Kemudian
Irwan diarahkan ke tempat pemeriksaan kesehatan yang ada di bandara tersebut.
Irwan melaksanakan Rapid kesehatan, beberapa menit kemudian hasil Rapid tes
keluar. Ternyata ia dinyatakan negatif Korona. Karena hasil Rapid tesnya
negatif ia dibolehkan melaksanakan pulang kampung dengan syarat ia mematuhi
protokol kesehatan dan melakukan karantina mandiri saat sudah sampai di kampung
halamannya. Irwan memasuki pesawat terbang selang beberapa jam tak terasa ia
tiba di kampung halamannya. Akhirnya
sampai juga di rumahku sahut Irwan ucap dalam hati.
Tetangganya
melihat Irwan yang dari luar kota pulang kampung, tetangganya merasa was-was
saat berada di sebelah Irwan karena ia takut kalau Irwan membawa virus Korona
ke kampung tersebut.
Irwan
juga tidak melakukan karantina mandiri saat dia sampai di rumahnya ia malah
berjalan – jalan di kampung tanpa mengenakan masker.
Beberapa hari kemudian banyak orang dikampung yang membicarakan Irwan karena ia dari Jakarta dan dia malah berkeliaran di kampung tersebut.
" Bukanya itu Irwan ya yang baru saja pulang kampung kemarin ? " sahut Inem (penjual sayur)
" Iya nem, dia dari dari Jakarta sedangkan di Jakarta banyak virus " sahut Bu RT
" Iya Bu, jangan-jangan dia pulang kampung karena takut
terkena virus di sana " sahut Inem
" Jangan-jangan dia sudah terpapar virus karena itu dia pulang kesini " sahut Bu RT
" Haduh Bu kalau begitu bisa gawat dong, untung saya belum berinteraksi dengan Irwan" sahut Inem
" Untung Bu, jika tidak nanti kamu juga terpapar virus. Jangan lupa bilang
kepada warga agar tidak berinteraksi dengan Irwan supaya tidak kena virus " sahut Bu RT
" Siap Bu " sahut Inem
Akhirnya
para warga menghindari interaksi dengan Irwan.
" Bu Inem, saya mau beli sayurnya " sahut Irwan
" Sayur saya sudah habis " sahut Inem memasang wajah jutek
Irwan yang menyadari ada yang aneh dengan sikap orang-orang dikampungnya terhadap dirinya . Kemudian ia ke rumah Pak RT untuk menanyakan hal tersebut.
" Permisi Pak menumpang tanya, kenapa ya para warga menghindari saya ? " sahut Irwan
" Oh Irwan, saya mau bicara denganmu dari kemarin ternyata kamu duluan yang menemui saya. Itu karena kamu dari Jakarta, di Jakarta kan banyak orang yang terpapar virus tersebut jadi para warga menghindari kamu karena takut kamu terkena virus " sahut Pak RT
“ Oh jadi itu masalahnya pak, saya sudah di periksa dulu pak sebelum pulang kampung dan hasilnya saya sehat dan tidak terpapar virus Korona. " sahut Irwan
" Syukurlah kalau begitu, saya akan memberitahu para warga agar tidak mengasingkanmu lagi " sahut Pak RT
“ Baik Pak terima kasih " sahut Irwan
Kemudian
Pak RT memberitahu kepada para warga yang ada di kampung tersebut untuk tidak
menghindari Irwan karena mereka hanya salah paham. Irwan tidak terkena virus Korona karena ia sudah di tes oleh aparat kesehatan saat ia berada di bandara.
Beberapa
hari kemudian tetangga Irwan ada yang meminta maaf kepadanya karena
mencurigainya dan Irwan pun memaafkannya.
Sejak
saat itu Irwan belajar untuk mematuhi peraturan pemerintah karena hal itu untuk
kebaikannya sendiri.
Berikut
ini struktur dan unsur-unsur cerita di atas :
No. |
Struktur cerpen |
Bagian |
|
|
Irwan adalah
seorang buruh pabrik yang berada di Jakarta ia mendengar berita tersebut dan
merasa panik, ia takut terpapar virus Korona jika ia terus berada di Jakarta. Kebetulan tetangganya sudah ada yang terkena virus Korona. Ia segera
mengemasi barang–barangnya untuk pulang ke kampung halamannya. |
|
|
1.Irwan pun bergegas menuju bandara namun ia dicegat oleh polisi. padahal situasi di saat itu dilarang mudik . 2.Tetangganya
melihat Irwan yang dari luar kota pulang kampung, tetangganya merasa was-was saat berada di sebelah Irwan karena ia takut kalau Irwan membawa virus Korona ke kampung tersebut. Irwan juga tidak melakukan karantina mandiri saat dia sampai di rumahnya ia malah berjalan-jalan di kampung tanpa mengenakan masker. |
3. |
Evaluasi |
1. Tetangganya melihat Irwan yang dari luar kota pulang kampung, tetangganya merasa was-was saat berada di sebelah Irwan karena ia takut kalau Irwan membawa virus Korona ke kampung tersebut. 2. Beberapa hari kemudian banyak orang dikampung yang membicarakan Irwan karena ia dari Jakarta dan dia malah berkeliaran di kampung tersebut. 3. Akhirnya
para warga menghindari interaksi dengan Irwan. |
4. |
Resolusi |
Irwan yang
menyadari ada yang aneh dengan sikap orang-orang dikampungnya terhadap
dirinya. Kemudian dia ke rumah Pak RT untuk menanyakan hal tersebut . " Kenapa para
warga menghindari saya pak ? " " Karena
mereka mengira kamu terkena Korona Irwan " sahut Pak RT " Oh jadi itu
masalahnya pak, saya sudah diperiksa dulu pak sebelum pulang kampung dan
hasilnya saya sehat dan tidak terpapar virus Korona." sahut Irwan Kemudian Pak
RT memberitahu kepada para warga yang ada di kampung tersebut untuk tidak
menghindari Irwan karena mereka hanya salah paham. Irwan tidak terkena virus Korona karena ia sudah di tes oleh aparat kesehatan saat ia berada di bandara. |
5. |
Koda |
Beberapa hari
kemudian tetangga Irwan ada yang meminta maaf kepadanya karena mencurigainya dan Irwan pun memaafkannya. Sejak saat itu Irwan belajar untuk mematuhi peraturan pemerintah karena hal itu untuk
kebaikannya sendiri. |
Unsur
intrinsik Cerpen :
- Irwan = Suka melanggar peraturan, sembrono
- Pak polisi = Tegas, patuh pada peraturan
- Inem = Suka berprasangka buruk, julid
- Ibu RT = Suka berprasangka buruk, julid
- Pak RT = Netral ( hanya mengikuti situasi yang terjadi ), kurang tegas
- Latar tempat = Bandara, Jakarta, kampung halaman Irwan, rumah Pak RT
- Latar waktu = -
- Latar suasana = Panik, curiga, lega
- Jangan mudah berprasangka buruk terhadap orang lain
- Jangan suka melanggar peraturan
Tidak ada komentar untuk "Contoh cerpen tentang Corona beserta struktur dan unsur intrinsik "
Posting Komentar