Widget HTML Atas

Contoh teks anekdot tentang corona beserta strukturnya

 Contoh teks anekdot tentang corona beserta strukturnya



  • Contoh teks anekdot 1


Memakai masker 

Abstraksi
Setelah wabah corona menyebar di Indonesia semua masyarakat dihimbau untuk memakai masker jika keluar rumah. Namun wabah corona belum berakhir dari tahun 2019 sampai tahun sekarang.

Orientasi
Pak RT setempat menghimbau para warganya untuk memakai masker jika keluar rumah supaya wabah corona segera berakhir. Pak RT menghimbau warganya melalui grup whatsapp.

Krisis
Pak RT: "Halo para warga dusun apel, saya ingin mengingatkan kalian untuk memakai masker jika keluar rumah supaya wabah corona segera berakhir."

Budi: "Baik pak."

Doni: "Tapi pak dari tahun kemarin sampai tahun sekarang corona tidak hilang-hilang di indonesia, padahal kan sudah pakai masker."

Tono: "Benar yang dikatakan Tono, meskipun kita pakai masker tetap ada corona. Lama-lama kita mati karena engap pakai masker bukan corona."

Reaksi
Budi: "Yang bikin kamu engap saat pakai masker adalah bau nafas mu sendiri Tono, hahaha jangan-jangan nafasmu mengandung bisa beracun sampai membuat kamu mati pakai masker."

Tono: "Dasar Budi budak masker haha."

Seketika seisi grup apel banyak yang mengirimi emoji ketawa karena perkataan Budi dan Tono.

Koda
Perkataan Budi dan Tono hanya bercanda, Tono dan Budi adalah teman akrab. Meskipun Tono mengatakan pakai masker bikin mati, Tono tetap memakai masker jika keluar rumah karena saat ini ada wabah corona. ia mengatakan hal tersebut untuk menghidupkan suasana di grup whatsapp.


  • Contoh Teks anekdot 2

Varian corona

Abstraksi
Setelah pandemi corona mereda tempat sekolah mulai dibuka untuk melaksanakan pembelajaran secara tatap muka. Namun tempat sekolah mulai dilaksanakan secara daring karena corona varian omicron muncul.

Orientasi
Bu Ina memberitahu pengumuman tersebut kepada para muridnya.

Krisis
Bu Ina: "Anak-anak hari ini adalah hari terakhir kita melaksanakan sekolah tatap muka dikarenakan ada virus corona varian baru virus omicron namanya."

Farhan: "Baru saja kita melaksanakan sekolah tatap muka sekarang sudah daring lagi."

Reta: "Iya kenapa harus ada virus corona varian baru sih kan jadinya sekolah daring lagi."

Reaksi
Bony: "Hadeh dari dulu virus corona selalu saja ada varian baru contoh corona varian delta, corona varian beta, corona varian omicron masih banyak kayaknya saya lupa. Soalnya banyak banget."

Farhan: "Bener yang kamu katakan Bony, Jangan-jangan virus corona mau nyaingin varian es marimas.

Bu Ina: "Ada-ada saja kamu  Farhan." Sambil ketawa.

Seketika para murid di kelas tersebut tertawa mendengar perkataan Farhan.

Koda
Akhirnya keesokan harinya sekolah dilaksanakan secara daring.

  • Contoh teks anekdot 3

Vaksin corona

Abstraksi
Di balai desa Sidomakmur banyak orang berbondong-bondong datang ke sana untuk melaksanakan vaksin gratis yang dibiayai oleh pemerintah.

Orientasi
Painem adalah salah satu warga di tempat itu ia bertemu temannya Wati dan Sinta, kemudian mereka bercakap-cakap.

Krisis
Painem: "Hei wati dan sinta, kalian di sini sedang ikut program vaksin gratis ya?"

Wati: "Iya Painem, sebenarnya malas sih aku vaksin cuma butuh sertifikatnya saja."

Reaksi
Sinta: "Iya painem. Hei Wati jangan terlalu jujur dong kan kesannya kek terpaksa, walaupun memang benar kalau terpaksa hahah."

Painem: "Hey kenapa kalian malas vaksin sih?"

Sinta: "Ya karena aku takut cuma dijadikan kelinci percobaan pemerintah."

Painem: "Heh kenapa kamu bilang begitu hati-hati diculik loh."
Seketika mereka bertiga tertawa dengan hal tersebut.

Koda
Meskipun mereka takut vaksin corona, mereka tetap melaksanakan program vaksin corona, mereka berharap setelah banyak orang yang disuntik vaksin corona wabah corona segera hilang.