2 Kata Bijak Rizal Ramli

Sebelumnya, ia juga pernah menjabat Kepala Badan Urusan Logistik (Bulog), Menteri Koordinator bidang Perekonomian, serta Menteri Keuangan Indonesia pada Kabinet Persatuan Nasional pada masa pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Rizal pernah ditawari oleh Soeharto untuk menjadi menteri di Kabinet Pembangunan VII serta pernah ditawari oleh Gus Dur untuk menjadi Ketua Badan Pemeriksa Keuangan serta Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat, namun semuanya ditolaknya. Barulah ketika Gus Dur memintanya menjadi Kepala Badan Urusan Logistik, ia menerima.

Rizal Ramli merupakan motivator yang sering kita dengar di Tanah Air. Ia dikenal memiliki etos kerja tinggi serta memberikan motivasi yang bisa membangkitkan optimisme.

Rizal Ramli , Presiden Joko Widodo, Pendahulu Indroyono Soesilo, Pengganti Luhut Binsar Panjaitan, Presiden Abdurahman Wahid, Pendahulu Prijadi Praptosuhardjo, Pengganti Boediono, Presiden Abdurahman Wahid, Pendahulu Kwik Kian Gie, Pengganti Burhanuddin Abdullah, Presiden Abdurahman Wahid, Pendahulu Jusuf Kalla, Pengganti Widjanarko Puspoyo, Lahir 10 Desember 1954 (umur 67) Padang, Sumatra Barat, Indonesia, Suami/istri almh. Herawati Moelyono ​ ​(m. 1982; wafat 2006)​ almh. Marijani (Liu Siaw Fung ​ ​(m. 2008; wafat 2011)​ , Anak Dhitta Puti Saraswati (l.1983) Dipo Satria Latief (l.1984) Daisy Orlana Ramli (l.1992) , Tempat tinggal Jakarta, Alma mater Institut Teknologi Bandung Universitas Sophia Universitas Boston, Pekerjaan Ekonom, politisi

Kamu pun bisa membaca pesan positif tersebut melalui kata-kata hidup dari Rizal Ramli yang bisa membuat harimu lebih penuh semangat. Nah, berikut kami rangkum dari berbagai sumber, inilah kata-kata motto hidup dari Rizal Ramli yang menginspirasi dan memberi semangat.

2 Kata-kata motto hidup dari Rizal Ramli yang penuh motivasi.

Pemuda harus punya visi yang jauh ke depan. Misalnya, 20 tahun ke depan akan menjadi apa. Untuk bisa mewujudkan visi itu, pemuda harus punya tiga gesit. Yaitu, gesit otak, gesit tangan, dan gesit gaul.

Masalah ekonomi Indonesia sudah terlalu ruwet dan ribet, tidak bisa diselesaikan dengan cara-cara konvensional. Harus dengan terobosan-terobosan.