Widget HTML Atas

15 Kata Bijak Barbara Tuchman

Bagi kita orang Indonesia mungkin tidak asing dengan Barbara Tuchman. Yang mana Barbara Tuchman . Dia juga termasuk orang yang berpengaruh bagi Sejarawan dari Amerika Serikat.


15 Kata Bijak Barbara Tuchman.

Sebagai salah satu orang yang berpengaruh, Barbara Tuchman juga dikenal memiliki kata-kata bijak yang terkenal untuk kehidupkan kita sehari-hari. Berikut inilah kata bijak Barbara Tuchman yang bisa dipakai untuk kehidupan sehari-hari.


Masa lalu yang tidak terekam tidak lain adalah teman lama kita, pohon di hutan purba yang tumbang tanpa terdengar.
Mungkin saat ini abad ke-14 tidak cukup waras. Jika kepentingan pribadi yang tercerahkan adalah kriteria kewarasan, dalam putusan Michelet, tidak ada zaman yang lebih gila secara alami.
Para penulis sejarah terbiasa mencocokkan angka-angka dengan kehebatan acara tersebut.
Bisnis, seperti serigala, berlari di tengah peperangan.
Di tengah peristiwa tidak ada perspektif.
Jika semua disamakan oleh kematian, seperti yang selalu ditekankan oleh ide abad pertengahan, apakah tidak mungkin ketidaksetaraan di bumi bertentangan dengan kehendak Tuhan?
Jika tidak menguntungkan untuk kebaikan bersama bahwa otoritas harus dipertahankan, itu harus dilepaskan.
Ketika perdagangan dengan Muslim berkembang, semangat untuk pembantaian mereka menurun.
Mengakui kesalahan dan memotong kerugian jarang terjadi di antara individu, tidak diketahui di antara negara bagian.
Tidak ada momen yang lebih menyedihkan yang dapat dihadapi oleh pemerintah Inggris daripada saat yang mengharuskannya mengambil keputusan yang keras, cepat dan spesifik.
Tidak ada yang lebih membuatku muak selain pintu perpustakaan yang tertutup.
Untuk memastikan bahwa tidak ada yang memperoleh keuntungan atas orang lain, hukum komersial [pada abad ke-14] melarang inovasi dalam alat atau teknik, menjual di bawah harga tetap, bekerja lembur dengan penerangan buatan, mempekerjakan magang tambahan atau istri dan anak di bawah umur, dan iklan barang atau memujinya sehingga merugikan orang lain.
Untuk tujuan berperang, abad ke-14, seperti abad ke-20, memerintahkan teknologi yang lebih canggih daripada kapasitas mental dan moral yang memandu penggunaannya.
Dibiarkan menghadapi musim dingin yang lapar dirampok hasil panen mereka yang susah payah, orang-orang mengalami kelas pejuang mereka sendiri bukan sebagai pelindung tetapi sebagai perusak.
Konflik antara jangkauan ilahi dan iming-iming hal-hal duniawi menjadi masalah utama Abad Pertengahan.

Demikian kata bijak dari Barbara Tuchman, jika artikel bermanfaat jangan lupa klik tombol share dan bagikan ke sahabat yang lain. Terima kasih.